Hendrik Antoon Lorentz
Hendrik Antoon Lorentz(1853-1928)
ialah fisikawan Belanda yang memenangkan Penghargaan Nobel dalam Fisika
bersama dengan Pieter Zeeman pada 1902. Dilahirkan di Arnhem,
Belanda. Ia belajar di Universitas Leiden. Pada usia 19 tahun
ia kembali ke Arnhem dan mengajar di salah satu SMA
di sana. Sambil mengajar, ia menyiapkan tesis doktoral yang memperluas teori James Clerk Maxwell mengenai elektromagnet
yang meliputi rincian dari pemantulan dan pembiasan cahaya.
Pada
1878
ia menjadi guru besar fisika teoretis di Leyden
yang merupakan tempat kerja pertamanya. Ia tinggal di sana selama 34 tahun,
lalu pindah ke Haarlem. Lorentz meneruskan pekerjaannya untuk menyederhanakan
teori Maxwell dan memperkenalkan gagasan bahwa medan elektromagnetik ditimbulkan oleh
muatan listrik pada tingkat atom. Ia mengemukakan bahwa pemancaran cahaya oleh atom dan
berbagai gejala optik dapat dirunut ke gerak dan interaksi energi atom.
Pada
1896,
salah satu mahasiswanya Pieter Zeeman menemukan bahwa garis spektral atom
dalam medan magnet akan terpecah menjadi beberapa
komponen yang frekuensinya agak berbeda. Hal tersebut membenarkan pekerjaan
Lorentz, sehingga mereka berdua dianugerahi Hadiah Nobel
pada 1902.
Pada
1895,
Lorentz mendapatkan seperangkat persamaan yang mentransformasikan kuantitas elektromagnetik dari suatu kerangka acuan ke
kerangka acuan lain yang bergerak relatif terhadap yang pertama meski
pentingnya penemuan itu baru disadari 10 tahun kemudian saat Albert Einstein mengemukakan teori relativitas khususnya.
Lorentz
(dan fisikawan Irlandia G.F. Fitzgerald secara independen) mengusulkan
bahwa hasil negatif eksperimen Michelson-Morley bisa dipahami
jika panjang dalam arah gerak relatif terhadap pengamat mengerut. Eksperimen
selanjutnya memperlihatkan bahwa meski terjadi pengerutan, hal itu bukan karena
penyebab yang nyata dari hasil Michelson dan Edward Morley. Penyebabnya ialah karena
tiadanya ‘eter‘ yang berlaku sebagai kerangka acuan
universal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar