Proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustusn 1945 tidak secara otomatis menjadikan Indonesia
terlepas dari belenggu kolonialisme. Hal itu disebabkan karena Belanda
mencoba menanam kembali pengaruhnya di Indonesia. Dalam rangka
menegahkan dan mempertahankan kemerdekaannya, bangsa Indonesia berjuang
dengan dua cara, yaitu kekuatan senjata dan diplomatis. Kedua cara
tersebut saling mendukung dan melengkapidalam rangka mempertahankan
raungan dari sekutu dan NICA.
Pada
tanggal 15 September 1945, sekutu mendaratkan tentaranya di Tanjung
Priok yang disusul dengan pendaratan tentara sekutu yang dipimpin oleh
W.R. Paterrson. Untuk menjalankan tugas di Indonesia, sekutu membentuk
AFNEI denagn panglimanya Letjend Sir Philip Christison yang membawahi 3
pasukan divisi, yaitu divisi Jakarata, Surabaya, dan Sumatra.
Tugas AFNEI:
1) Menerima kekuasaan dari Jepang
2) Membebaskan tawan perang dan interniran sekutu
3) Melucuti dan mengumpulkan tentara Jepang kemudian dipulnagkan ke negaranya
4) Menegahkan dan mempertahankan keadaan damai kemudian diseahkan kepada pemerintah sipil
5) Menghimpun peperangan dan menuntut pejahat perang
Kedatangan
sekutu di Indonesia awalnya diterima dengan baik oleh pemerintah dan
rakyat Indonesia. Ternyata kedatangan sekutu diboncengi NICA, hal ini
yang menimbulkan berbagai macam pertempuran di berbagai kota menghadapi
tentara jepang dan sekutu bahwa setelah jepang menyerah kepada sekutu
pada diduduki sampai kedatangan pasukan sekutu di daerah tersebut
termasuk Indonesia. Jepang berusaha menghalangi bangsa Indonesia dalam
mempertahankan kemerdekaan. Para pemuda Indonesia yang tergabung dalam
BKR berusaha melucuti senjata pasukan Jepang dengan alasan:
1) Mendapatkan senjata untuk mempertahankan kemerdekaan
2) Agar senjata pasukan Jepang tidak jatuh ke tangan Belanda
3) Agar pasukan Jepang tidak menyerang demi mempertahankan “status quo” .
Tekad
perjuangan kaum muda yang tergabung dalam p”Komite van aksi”
mempelopori pengambilalihan kekuasaan dan pelucutan senjata sehingga
terjadi pertempuran-pretempuran di berbagai kota antara rakyat Indonesia
dengan Jepang sendiri.
1) Di Jakarta
Tanggal
19 September 1945 berlangsung rapat umum di lapangan IKADA. Rapat yang
dipimpin presiden soekarno tersebut mendapat ancaman dari tentara
jepang. Para pemuda dan pejuang BKR kecewa denagan tndajkan jepang
tersebut sehingga menterang gudang persenjataan di Cilandak Jakarta.
2) Di Semarang
Tanggal
15-20 Oktober 1945 terjadi pertempuran antara pejuang Indonesia dengan
pasukan Jepang yang dikenal “pertempuran lima hari di Semarang”.
3) Di Surakarta
Maras
kenpetai Jepang dikepung oleh rakyat, sehingga menimbulkan pertempuran
seorang pemuda yang bernama Arifin gugur dalam pertempuran itu.
Pertempuran
rakyat Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan juga berhadapan
dengan pasukan sekutudan Belanda seperti peristiwa sebagai berikut:
1) Pertempuran Surabaya (10 November 1945)
Pertempuran
Surabaya yang dikenal dengan sebutan peristiwa 10 november berawal dari
tewasnya Brigjend Mallaby(komando tentara Inggris) digedung internatio
Surabaya. Akibat peristiwa ini tanggal 9 november 1945 mayjend E.C.
monseg( pengganti Mallaby) mengeluarkan ultimatum yang isinya semua
pimpinan Indonesia termasuk pimpinan pergerakan, pemuda,polisi, dan
petugas radio harus melapor dalam batas waktu pukul 18:00 pada tanggal
19 november 1945. Gubernur Suryo dan seluruh rakyat Surabaya menlak
ultimatum bahkan mempersiapkan diri untuk peang melawan sekutu. Akhirnya
tanggal 10 november 1945, pasukan Inggris mulai melancarkan serangan
dari darat, laut, udara. Pertempuran dahsyat ini diperingati sebagai hari pahlawan.
2) Pertempuran Ambarawa (21 november 1945)
Pada
tanggal 20 november 1945,pasukan sekutu dibawah pimpinan bethel
mendarat di semarang kemudian di \teruskan ke magelang dengan tujuan
membebaskan pasukan sekutu yang ditawan di Magelang dan Ambarawa.
Akibatnya terjadi insiden pertempuran, dibawah pimpinan kolonel
Sudirman( panglima divisi Banyumas), Ambarawa berhasil direbut pada
tanggal 15 December 1945. Untuk memperingati peritiwa itu
dibangunlahmonumen “palagan ambarawa” dan tanggal 15 December di
peringati sebagai hari infanteri.
3) Pertempuran Medan Area
Tanggal
9 oktober 1945 sekutu mendarat di medan. Pertempuran ini meletus
tanggal 13 Oktober 1945 antara sekutu dibawah brigjend T.E.D Kelly
melawan TKR. Sebelumnya NICA telah tiba di Sumatra yang dipimpin
westerling. Hal ini menimbulkan bentrokan. sekutu melancarkan serangan ke seluruh Medan yang mengakibatkan jatuh korban jiwa dua belah pihak
4) Bandung Lautan Api
Tentara
sekutu menyarankan kepada rakyat agar menyerahkan seluruh senjata yang
diperoleh dari tangan jepang. Tanggal 21 november 1945 paukan sekutu
mengultimatum agar Bandung bagian utara dikosongkan. Rakyat Bandung
tidak mengindahkan ultimatum tersebut namu TRI Bandgung menerima
perintah dari Jakarta namun sebelum meninggalkan kota mengadakan
penyerangan dan membumihanguskan Bandung selatan. Tujuan agar tempat-tempat strategis tidak dapat digunakan ole sekutu.
5) Pertempuran Margarana, Bali(29 november 1946)
Pada
tanggal 8 Maret 1946 Belanda mendaratkan psukannya di Bali. Belanda
berusaha untuk memecah belah bangsa dengan cara memprakarsai dengan
bedirinya indonesi timur. Hal ini menimbulkan perlawanan rakyat bali
yang dipimpin oleh I Gusti Ngurah Raid an Belanda mendatangkan pasukan
dari Nusa tenggara Barat. I Gusti Ngurah Rai memerintahkan rakyatnya
untuk melakukan perang puputan ( perang habis-habisan) di margarana.
b. Perjuangan Diplomasi
Secara
umum perjuangan bngsa Indonesia dalam upaya mempertahankan kemerdekaan
melalaui dua cara, yaitu perjuangan secara fisik ataupun perjuangan
bersenjata dan juga melalui perundingan-perundingan. Ada beberapa
perundingan yang dilakukan Indonesia dengan Belanda yang difasilitasi
oleh dunia Internasional. Perundingan-perundingan trsebut antara lain:
1. Perundingan linggarjati
Kontak
senjata yang terjadi antara pejuang dengan tentara sekutu dan juga
diboncengi oleh NICA, telah menimbulkan banyak korban. Melihat kondisi
tersebut para pemimpin dari kedua belah pihak akhirnya berupaya mencari
jalan damai menyalesaikan perselisihan tersebut. Setelah beberapa
perundingan mengalami kegagalan , kedua belah pihak bertemu kembali
dalam perundinagn linggarjati sehingga dikenal dengan perjanjian
linggarjati.
2. Agresi Milter Belanda I
Perjanjian
linggarjati bukan merupakan jalan perdamaian antara dua belah pihak.
Bahkan hubungan antara RI dan Belanda justru semakin memburuk. Belanda
taernyata hanya memanfaatkan perundingan tersebut sebagai upaya untuk
memperkuat diri dengan menambah jumlah pasukan. Belanda pun akhirnya
berupaya untuk mengingkari perjanjian dengan mengajukan tuntutan yang
memberatkan Indonesia. Pokok-pokok tuntutan Belanda yaitu:
a) Membentuk pemerintahan ad interim bersama
b) Mengeluarkan mata uang bersama
c) Indonesia harus mengirim beras ke daerah-daerah yang diduduki belanda
d) Adanya “gandarmeirie” yaitu pembentukan pasukan keamanan bersama yang juga dapat masuk ke wilayah RI
Penolakan
belanda terhadap tuntutan belanda tersebut akhirnya dijadikan alasan
oleh belanda untuk menyatakan tidak terikat lagi dengan perjanjian
linggat\rjati. Sikap tersebut kemudian dilanjutkan dengan mengadakan
serangan terhadap Ri pada tanggal 21 juli 1947 yang kemudian kita sebut
dengan agresi militer balanda I.
Agresi
militer belanda I ini mengakibatkan wilayah Indonesia semakin sempit
dari dunia internasional berkaitan dengan abresi itu yaitu:
a) Australia dan India bereaksi keras serta mendesak dewan keamanan PBB segera membahas masalah ini
b) Negara-negara arab menjadi mantap nuntuk mengakui kedaulatan kepada RI secar de jure.
c) Palang
merah Malaya dan india mengirimkan bantuan obat-obatan yang dikirim
lewat pesawat Dakota dari singapur namun pesawat tersebut jatuh oleh
balanda di Yogyakarta
d) Mesir mengecam tindakan belanda dan dianggap sebagai ancaman perdamaian dunia.
3. Perjanjian renville
Tindak
lanjut dari terbentuknya KTN maka segera dilakukan perundingan antara
Indonesia –belanda diatas sebuah kapal milik amerika serikat yang
bernama USS Renville pada tanggal 8 december 1947. Dalam dalam
perundingan ini anggota delegasi belanda didomonasi oleh orang-orang
Indonesia yang pro Belanda. Hal ini menunjukan belanda masi tetap
berkeinginan menguasai Indonesia dengan politik adu domba.
Perundingan renville dilakukan pada tanggal 8 december 1942 sampai 17 januari 1948. Pokok isi dari perundingan tersebut yaitu:
a) Belanda tetap berdaulat atas wilayah RI sampai kedaulatannya di serahkan kepada RIS yang segera dibentuk RIS yang kedua
b) RIS sejajar dengan Belanda dalam UNI Indonesia-belanda
c) Republic Indonesia merupakan Negara bagian RIS
d) Pasukan republic Indonesia yang berada di daera kantong harus ditarik ke wilayah RI.
Daerah kantong adalah daera yang berada dibalekang garis van mook.
4. Agresi militer belanda II dan pembentukan PDR RI
Krisis
politik dan keamanan di Indonesia akibat pemberontakan PKI dimanfaatkan
oleh belanda untuk kembali menekan Indonesia. Pada tanggl 18 december
1948 belanda secara sepihak membatalkan persetujuan genjatan senjata
sekaligus menyatakan tidak terikat pada hasil-hasil renville dan pada
tanggal 19 december 1948 belanda melancarkan aagresi militer belanda
yang kedua dengan menyerbu ibukota repblik Indonesia Yogyakarta.
Lapangan udara maguwo harjo Yogyakarta diserbu pasukan belanda bahkan
kota Yogyakarta dengan mudah dikuasai. Presiden soekarno-moh.hatta
memilih ditawan oleh belanda kemudian diasingkan ke Bangka. Para anggota
cabinet bnerinisiatif untuk mengadakan siding serta memutuskan untuk
memberikan mandate kepada menteri kemakmuran rakyat yang membentuk PDRI
(pemerintah darurat ra\epublik Indonesia). Apabila PDRI gagal dibentuk
di Sumatra maka agar a.amaramis, LN palar, dan Dr sudarsono untuk
membentuk PDRI di india.
Angresi
militer belanda II mendapat kecaman dunia internasional Burma(Myanmar)
dan india memprakarsai diselenggarakannya konferensi asia untuk
Indonesia di new delhi –india tanggal 20-23 januari 1949. Agresi militer
beanda II dihadapin oleh rakyat Indonesia dengan penyerangan balik
terhadap fasilitas komunikasi belanda. Puncak penyerangan adalah
serangan umum 1 maret 1949 telah sesuai dengan tujuan yaitu:
a) Internal
- Mendukung secara perjuangan diplomatis
- Menumbuhkan semangat perjuangan rakyat
b) Eksternal
- Menunjukan kepada dunia internasional bahwa TNI mempunyai kekuatan untuk melakukan penyerangan
- Mematahkan moral pasukan beland
5. Perundingan roem reyen
Kecaman
dunia semakin keras terhadap agresi militer belanda II kepada
Indonesia. PBB berusaha menyelesaikannya melalui perundingan dengan
mengganti PCITM(komisi tiga Negara) menjadi UNCI (united national
commission for Indonesia).
Atas
prakarsa UNCI tersebut tanggal 7 mei 1949 tercapai persetujuan roem
roten, delegasi Indonesia dipimpin oleh moh.roem dan delegasi belanda
dipimpin Dr.J.H royen. Dalam perundingan ini Indonesia menyampaikan
beberapa hal yaitu:
a) Pemeritah Indonesia mengeluarkan perinta penghentian perang gerilya
b) Pemerintah Indonesia bersedia menghadiriri konferensi meja bundar
c) Bekerja sama dengan menjaga perdamaian dan kesetabilitas perdamaian
Sedangkan pihak belanda, menyampaikan pernyataannya yang isinya:
a) Menyetujui pemerintah RI kembali ke Yogyakarta
b) Membebaskan tawanan politik
c) Menyetujui RI sebagai bagian dari RIS
d) Segera melaksanakan KMB
6. Konferensi inter Indonesia
Sebelum diadakan konferensi meja bundar pemerintah republic Indonesia mengadakan koordinasi terlebih dahulu dengan BFO. BFO merupakan Negara-negara boneka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar