Selasa, 06 Januari 2015

5 Cara menulis puisi yang baik dan benar

5 Cara menulis puisi yang baik dan benar

Puisi adalah salah satu karya sastra yang cukup populer. Kamu pastinya sudah di ajarkan sejak Sekolah Dasar. Puisi amat dikenal dengan cara penyampaiannya yang begitu Tetesan air mata berhamburan akibat kicauanmu (sambil pura-pura nangis) atau Ya tuhan ! tunjukanlah kami cahaya abadi-Mu (sambil bertekuk lutut di hadapan penonton). Jujur hal itu cukup memalukan (bagi saya :P) karena menunjukan sesuatu hal yang terkesan dibuat-buat. Tapi sebenarnya gaya seperti itu tidak terlalu dihiraukan, melainkan lebih kepada bagaimana cara pembaca puisi itu membawa pendengar ke dunia khayalnya.
Puisi juga dibagi menjadi dua, yaitu puisi lama dan puisi modern. Puisi lama adalah puisi yang masih terikat aturan seperti sajak, kecap (bukan bahan masakan lho), bait, dan lain sebagainya. Jika kamu tengok puisi di bawah ini, maka kamu akan mengerti apa itu puisi modern.
Api
Ku tiup... mati

Singkat ya ? :D tidak terikat aturan sajak, baris, bait, dan sebagainya, itulah puisi modern. Puisi di atas memiliki banyak makna sesuai orang yang memaknainya. Kesimpulannya, puisi modern adalah puisi yang tak punya aturan dan cukup dengan memiliki makna, dan gaya bahasa/majas.
---Back To The Topic---
Jenis puisi yang kita gunakan adalah puisi modern. Puisi modern memang tidak terikat aturan. Tapi bukan berarti kita nulis asal-asalan. Dibawah ini ada 5 Cara menulis puisi yang baik dan benar.
1. Menggunakan Gaya Bahasa atau Majas
Penggunaan majas atau gaya bahasa memang sudah mendarah daging pada puisi. Sebab, tanpa majas semua akan terasa hampa. Misalkan yang paling sering orang dengar adalah Mentari tersenyum disamping lagu pagi kita bandingkan dengan Matahari terbit saat burung berkicauan. Menurut kamu lebih menarik mana? 
2. Menggunakan judul yang sederhana
"Seonggok Jagung" karya W.S. Reandra adalah contoh yang baik. Judul yang sesingkat itu mampu menarik perhatian orang-orang. Meski begitu, judul ini tetap memiliki makna yang tersirat. Sayangnya, amat sulit untuk mengetahuinya.
3. Mengisahkan atau menceritakan sesuatu
Puisi yang baik tentunya akan mengisahkan sesuatu (yang puisi tadi cuma contoh :D). Hampir semua puisi mengisahkan sesuatu entah itu sedih, bahagia, maupun sakit.
4. Berjalan sesuai alur yang dikisahkan
Jangan kamu tulis sebuah cerita, jika antar kalimat di dalamnya tidak berhubungan satu sama lain. Lebih pilih mana? 
Karena satu alasan walau itu buruk
Ku cinta semua walaupun kau tak berbentuk
atau
Kau dan aku bagai dua titik
Meski api cinta harus di korbankan

5. Curahkan segala isi dan ekspresi kamu
Ini adalah hal yang wajar. Menulis puisi butuh perasaan dari hati. Ketika hati sedang sakit, maka yang dicurahkan adalah rasa sakit. Ketika rasa bahagia (cinta diterima, ihiiiw) maka terciptalah suatu puisi  penuh rasa cinta/kebahagian.
Kesimpulannya : Puisi merupakan ungkapan atau kisah hati/perasaan seseorang yang di gaya kan menurut penulisnya dengan sederhana namun bermakna besar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar