Candi Boyolangu / Candi Gayatri
Hm, nama
aslinya adalah Candi Boyolangu karena terletak di Dusun Dadapan, Desa
Boyolangu, Kecamatan Boyolangu, Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur.
Namun, masyarakat lebih mengenalnya sebagai Candi Gayatri, bahkan papan
petunjuknya juga bertuliskan Candi Gayatri.
Bacpacker ke Candi Boyolangu / Candi Gayatri
Candi Boyolangu merupakan satu – satunya candi yang sangat mudah dicapai menggunakan kendaraan umum di Tulungagung.
> Dari
Terminal Tulungagung, kita dapat naik angkot menuju Candi Gayatri. Jika
pengemudinya tak tahu [kayaknya ga mungkin] maka bilang aja berhenti di
Puskesmas Boyolangu. Dari sini berjalan beberapa meter dan kita akan
menemukan gang dengan gapura besar bertuliskan Gang Candi Gayatri.
> Biaya naik angkot Rp 3.000,-
> Memasuki
gang, kita harus berjalan beberapa ratus meter menuju candinya. Jangan
khawatir, Tulungagung sangat tidak pelit memberikan papan petunjuk aset
wisata di daerahnya. Berjalanlah terus hingga melewati sebuah perempatan
dan mendapati papan petunjuk candi yang mengarah tepat di depan candinya.
Candi Boyolangu = Candi Gayatri
Candi
Boyolangu merupakan sebuah komplek percandian Buddha peninggalan
Majapahit yang terdiri dari satu buah candi induk dan dua buah candi
perwara, masing – masing berada di sebelah kanan dan kiri candi induk.
Kesemuanya menghadap ke barat dan terbuat dari batu bata.
Papannya Bertuliskan Candi Boyolangu
Bangunan
candi induk hanya tinggal kaki candinya dan terdiri dari dua tingkat.
Bentuk bangunan bujur sangkar dengan panjang dan lebar 11,40 m dengan
sisa ketinggian kurang lebih 2,30 m. Diatas candi induk terdapat arca
Dhyani Buddha Wairocana dengan sikap Dharmacakramuda.
Bagian
kepala dan tangan kiri serta telapak tangan kanan dari arca ini telah
putus, namun kehalusan pahatannya masih dapat kita rasakan. Arca
tersebut merupakan perwujudan dari Gayatri, salah satu anak dari
Kertanegara, raja terakhir Singosari. Pada masa hidupnya, Gayatri
terkenal sebagai pendeta wanita Buddha(Bhiksumi) kerajaan Majapahit dengan gelar Rajapadmi. Dari sinilah, masyarakat sekitar menyebut Candi Boyolangu dengan sebutan Candi Gayatri.
Disekitar
candi induk pernah diketemukan tujuh umpak dengan dua umpak berangka
tahun 1291 C (1369 M) dan 1322 C (1389 M). Dengan adanya umpak – umpak
tersebut, diduga Candi Boyolangu disangkan tiang – tiang dengan atap
yang terbuat dari bahan yang mudah rusak. Melihat dari angka tahunnya,
Candi Boyolangu dibuat semasa pemerintahan Raja Hayam Wuruk. Dalam kitab
Negarakertagama, candi Buddha ini disebut Prajnaparamitapuri dan daerahnya disebut Bhoyolango.
Candi Perwara
Candi Perwara I Didekat Pintu Masuk
Candi Perwara II Yang Berada Paling Pojok
Kedua
candi perwara berbentuk bujursangkar dengan panjang sisi – sisinya 5,80
meter. Keadaan kedua candi perwara ini telah rusak berat dan hanya
menyisakan kaki candi. Dulu, di candi perwara ini terdapat beberapa
arca, namun sekarang arca – aca tersebut tidak ada ditempat. Kemungkinan
berada di Museum Daerah Tulungagung yang terletak tak jauh dari tempat
ini. Entahlah, sebenarnya saya juga kurang tahu dan Pak Jupelnya saat
itu sedang pergi ke Surabaya sedangkan anaknya yang mengantarkan saya
kesini juga kurang begitu tahu sejarah candi ini [pokoknya terima kasih mas ya :D ]
Candi
perwara di sebelah kanan candi induk (terletak paling pojok) masih
dalam kondisi yang lebih bagus daripada candi perwara didekat pintu
masuk. Candi perwara ini terbagi dalam tiga kolom dan masing – masing
dipisahkan oleh tembok pembatas. Tembok – tembok pembatas ini dihiasi
oleh motif palang Yunani berjumlah tiga buah, namun hanya tembok
di ujung yang paling dekat dengan candi induk yang masih tersisa pola
hiasnya. Sedangkan di candi perwara yang terletak di dekat pintu masuk
hanya terdapat beberapa umpak.
Candi Induk Candi Boyolangu / Candi Gayatri
Komplek Candi Boyolangu yang diketemukan dari timbunan tanah tahun 1914 ini juga dihubungkan dengan Komplek Candi Sanggrahan yang terletak tak jauh dari tempat ini. Jika Candi Boyolangu digunakan sebagai pendharmaan Gayatri, maka dipercaya Candi Sanggrahan digunakan
sebagai tempat peristirahatan rombongan pembawa jenazah Gayatri. Dan
jika kita mengunjugi Candi Boyolangu, maka tak akan terasa lengkap jika
kita tak mengunjungi Candi Sanggrahan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar